top of page

selanjutnya....

       Sepintas tidak ada yang aneh dengan fosil gajah hysudindrycus di sebelah utara alun – alun Blora. Keberadaan fosil tersebut justru menyajikan suasana Blora yang lebih dekat dengan sisi arkeologi. Ciri khas ini dapat dipastikan hanya ada di Kabupaten Blora, di tempat lain hampir tidak ada tampilan fosil, apalagi fosil gajah utuh meskipun replika.Sisi sejarah menyampaikan kepada masyarakat tentang nostalgia kehidupan gajah purba (Mammoth) di Blora di masa lampau. Sisi lain terdapat juga proses bagaimana sebuah fosil ditemukan, proses penanganan, dan pembuatan replikanya. Informasi langka ini sangat penting, karena fakta Blora mempunyai kekayaan kerangka fosil gajah lengkap yang menyimpan nilai sejarah tinggi.Hal lain yang sangat menarik fosil gajah tropis purba asia merupakan satu – satunya yang ditemukan dalam keadaan utuh. Tidak seperti biasanya fosil gajah ditemukan berserakan dan tidak lengkap. Maka adanya fosil gajah di alun – alun Blora perlu dipertimbangkan sebagai icon.Selain fosil gajah ada juga fosil manusia purba Homo Sapiens di Goa Kidang Todanan yang ditemukan lengkap dengan peralatan yang lebih maju dari manusia purba Homo Soloensis yang ditemukan di Ngandong. Konsep Edu-Wisata dirasa cocok untuk mewadahi kekayaan arkeologi dalam bentuk museum – goa – wahana permainan dalam satu kompleks. Goa Kidang dapat dipilih mengingat karakteristik goanya yang khas sekaligus dapat memberi gambaran lengkap dengan bobot ilmiah yang tinggi ketika menjelaskan kehidupan masa lampau manusia goa di Blora. Sebuah potensi langka yang sangat jarang dimiliki daerah lain. Sungguh beruntung jika Blora mampu mengembangkannya. Hal ini penting untuk menciptakan sebuah local comunity yang sadar dan paham dengan kekuatan identitas lokalnya.

     Sekadar Informasi, Fosil Gajah Purba yang asli  berdiri kokoh di aula utama depan museum Geologi. Tepat di depan pintu masuk. Kokohnya fosil tersebut menjadi tempat favorit bagi pengunjung untuk berselfie sebelum menikmati sajian koleksi Museum Geologi lainnya di bagian dalam. Sebelum masuk ke Museum Geologi, pengunjung harus membeli tiket dulu. Harganya tidak mahal hanya Rp 3.000. Bagi yang datang berombongan sebaiknya reservasi dulu di ruangan yang telah disediakan. Pintu masuk museum di gedung peninggalan kolonial ini terbuka lebar. Petugas akan meminta dan membolongi tiket. Kemudian mempersilakan pengunjung masuk.

    Museum ini buka pada Senin-Kamis pukul 09:00-15:30, dan Sabtu-Minggu pukul 09:00-13:30. Jumat dan hari libur nasional museum ini tutup. Museum Geologi berada di Jalan Diponegoro 57,  tidak jauh dari pusat pemerintah provinsi Jawa Barat yakni Gedung Sate. Dari Bandara Husein Sasatranegara bisa ditempuh dalam waktu 25 menit dengan berkendaraan, dan tidak macet. Sedangkan dari Stasiun Kereta Api Bandung sekitar 15 meni saja. Dari Terminal Bus Leuwipanjang bisa ditempuh dalm 30 menit, dan dari Terminal Bus Cicaheum kira-kira 15 menitan.*

Fosil Gajah Purba

di Museum Geologi

  • Facebook - White Circle
  • Twitter - White Circle
  • Instagram - White Circle

© 2018, Konvergensi Media Mustika Tourism by Anggitya Dwi dan Kartika Ulfa

bottom of page