top of page

Sate Ayam

Khas Blora

     Jika tergolong penggemar sate, siang ini anda bisa menguji kelezatan sate racikan kabupaten Blora, Jawa Tengah. Irisan daging ayam kampung yang tipis diadu dengan bumbu kacang dan dinikmati panas dengan kuah kuning yang gurih enak. Bisa dimakan dengan nasi atau lontong.Kalau sate ayam Ponorogo terkenal karena potongan dagingnya yang besar dan mantap, maka sate ayam dari Blora ini sangat berbeda. Satenya terbuat dari daging ayam kampung yang dipotong kecil-kecil. Di warung makan sate ini biasanya sate ayam dipanggang langsung di depan pelanggan komplet dengan angkringan sate yang khas. Bahkan di keliling angkringan ini ditaruh bangku-bangku kayu panjang untuk makan sate sehingga kalau mau menambah pesanan bisa langsung dari angkringan. Bumbu sate ini juga tak sekedar olesan kecap manis tetapi memakai bumbu bawang putih, gula merah dan ketumbar. Tentu saja saat dipanggang bukan hanya aroma bawang dan gula gosong yang menebar tetapi juga wangi ketumbar yang unik.

    Sate ini merupakan khas dari kota Blora. Ternyata cara penyajiannya juga berbeda dari yang biasanya, Disini ada 4 macam sate yang semuanya disajikan dalam sebuah piring. Masing-masing jenis ditaruh dengan arah yang saling berlawanan. Biasanya setiap jenis terdiri dari 5-7 tusuk, ada sate daging, usus, kulit dan hati ampela atau jerohan. Sate ini disajikan dengan sepiring bumbu kacang yang sangat halus dan sepiring kuah gulai. Kalau menginginkan rasa pedas, di meja sudah disediakan sambal dan juga kecap manis sebagai pelengkapnya. Pelengkap sate yang biasa disajikan di atas sepotong daun jati ini adalah sambal kacang, kecap manis, bawang merah goreng, bawang merah mentah dan sambal rawit. Setelah saus kacang diaduk dengan semua pelengkap, barukan sate dicocolkan ke dalam saus tersebut. Hmmm... rasanya gurih-gurih, sedikit manis dan pedas beradu dengan liat gurih daging ayam kampung. Keunikan lainnya terletak pada kuah kuning yang menjadi pelengkap. Kuah yang terbuat dari santan encer dengan bumbu bawang ini juga gurih enak. Jadi, lontong atau nasi disiram kuah kuning ini lalu dinikmati dengan sate yang sudah dibalut bumbu. Tentu saja rasanya makin enak, Apalagi dipadukan dengan cara penyajian menggunakan sepincuk nasi putih dari daun jati yang di atasnya  diberi taburan toge dan disiram dengan kuah opor yang gurih. Sedap nian!

     Melihat sate yang ada dipiring tinggal sedikit, tiba-tiba salah satu pegawainya langsung menambah lagi setiap jenis satenya. Tidak perlu khawatir kalau tidak bisa menghabiskannya, karena disini kita tidak harus membayar semua sate yang disajikan. Bukan berarti free juga, tapi kita cukup membayar jumlah sate yang kita habiskan saja. Untuk semua jenis satenya dibandrol dengan harga sama rata, masing-masing 1.300 rupiah. Tapi kalau kita ingin memesan satu porsi juga bisa, biasanya dalam satu porsi berisi 10 tusuk sate dan dibandrol dengan harga 13ribu rupiah.Selain rasa dan cara penyajiannya yang berbeda, ternyata cara pengolahan sate khas Blora ini juga berbeda. Sebelum dagingnya dibakar, terlebih dahulu disiram dengan air panas, sedangkan untuk jenis sate yang lainnya direbus dulu sebelum dibakar. Biasanya warung sate ini sudah mulai melayani para pembelinya sejak pukul 7 pagi setiap hari. Kalau sedang melintasi kota Blora, jangan lupa menyempatkan waktu untuk menikmati sate yang satu ini.

  • Facebook - White Circle
  • Twitter - White Circle
  • Instagram - White Circle

© 2018, Konvergensi Media Mustika Tourism by Anggitya Dwi dan Kartika Ulfa

bottom of page