top of page

TRADISI SEDEKAH BUMI

        Kota Blora merupakan kota yang kaya akan sumber daya alam dan juga kebudayaannya hampir semua budaya yang berasal dari Kota Blora sudah populer dikalangan masyarakatnya,yakni Barongan,Tayub,Wayang Krucil dan lainnya,namun pada kesempatan kali ini saya akan membahas dan mengilas mengenadi Tradisi Sedekah Bumi Dari Blora.Tradisi ini merupakan kebudayaan yang sudah lama dlakukan oleh masyarakat Blora dan turun temurun dari nenek moyang.
      Ritual atau tradisi Sedekah Bumi ini dilaksanakan setiap setahun sekali atau acara tahunan,biasanya yang mengikutin tradisi ini adalah para petani dan nelayan.Bagi mereka Sedekah Bumi ini mempunyai makna yang sangat besar dan mendalam dan bukan hanya rutinitas tahuan saja.Sedekah Bumi sudah menjadi tradisi yang menyatu dengan masyarakat Blora sendiri dan sudah tidak dapat dipisahkan lagi dan kebudayaan ini mengisyaratkan tentang kelestarian alam agraris maupun nelayan di Jawa Tengah.

       Di setiap desa di Kota Blora biasanya setiap desa berbeda saat melaksanakannya,perbedaan yang ditunjukan adalah waktu pelaksanaannya karena tergantung waktu kapan desa itu akan panen raya kemudian desa itu baru melaksanakan sedekah bumi.Upacara khas Blora ini biasa disebut "Gas Deso" dalam acara ini para warga akan membuat tumpeng serta jajanan dan makanan tradisional khas daerah seperti dumbeg, pasung, tape, bugis dan lain sebagainya dan daerah dari Kota Blora sendiri yang digelar pada tempat tempat seperti waduk,sumur,balai desa,makam sesepuh dan tempat yang disepakati oleh seluruh masyarakat sendiri.

       Kemudian sesepuh atau kepala wilayah dari desa itu akan membacakan do'a .Usai itu para warga hyang mengikuti Sedekah Bumi ini lantas memakan ramai ramai makanan dan jajanan yang dibuat sebelumnya,biasanya adapula yang membawanya kerumah untuk dimakan bersama sanak keluarganya.

       

​

     Mungkin tradisi sedekah bumi inilah yang terkadang dinantikan oleh anak-anak. Terutama anak-anak remaja seperti anak-anak SMP, SMA. Sering kali anak-anak SMP dan SMA membolos sekolah hanya karena ingin menghadiri acara tradisi sedekah bumi tersebut, padahal di acara sedekah bumi atau gas deso ini hanya ada makanan dan jajanan pasar yang sudah tidak asing bagi mereka dan hampir tiap hari mereka temui. Mungkin bagi mereka tradisi sedekah bumi yang hanya satu tahun sekali ini suatu hal yang sangat menyenangkan dan mengasyikkan karena dengan acara ini mereka dapat berkumpul dengan teman-teman yang lain dan terkadang menemukan teman baru.Puncaknya acara sedekah bumi diakhiri dengan pertunjukan kesenian daerah entah itu barongan, wayang kulit, kethoprak atau tayub yang merupakan ciri khas kesenian Blora yang kemudian dilanjutkan pembacaan doa oleh masyarakat dipimpin oleh pemuka agama. Acara tersebut biasanya penyelenggaraannya di balai desa atau sendang. Pertunjukan acara tersebut dilaksanakan 2 kali dalam sehari yaitu siang hari dan malam hari.

     Acara ini memiliki makna yang sangat besar bagi masyarakat yang mengikutinya,yaitu memperkuat tali persaudaraan dan juga kekeluargaanya,karena para warga akan memakan jajanan yang sudah disediakan sebelumnya ramai ramai dan juga para warga dapat saling bertemu dan menemukan teman baru,sehingga memperkuat tali persaudaraan antar orang.Dan juga di dalam acara ini digelar Wayang Krucil dan Tayub yang membuat meriahnya acara Sedekah Bumi ini. Jadi inti dari Sedekah Bumi adalah menghargai,mensyukuri dan menghormati tanah,serta sedekah bumi merupakan acara untuk mengucapkan dan mencurahkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia yang diberikan.

  • Facebook - White Circle
  • Twitter - White Circle
  • Instagram - White Circle

© 2018, Konvergensi Media Mustika Tourism by Anggitya Dwi dan Kartika Ulfa

bottom of page